Kisah Ikan |
Mbengel si Ikan Kaperras yang Ceroboh
rumahdongeng.com - Di sungai Simbellin, Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara tinggallah satu keluarga Ikan Kaperras. Keluarga Ikan Kaperras itu memiliki tiga anak yang bernama Mbengel, Merung dan Gomok. Mereka hidup bahagia dalam arus sungai yang tidak terlalu deras.
Biasanya sore hari di sungai itu akan banyak cacing-cacing air yang keluar dari sarangnya. Apalagi ditambah musim kemarau yang sudah seminggu membuat air mulai surut dan jernih.
Dongeng sebelumnya:
Akhirnya memudahkan Ibu Ikan Kaperras dan tiga anak-anaknya mudah untuk melihat cacing air yang akan di tangkap.
Mereka pun menikmati sore itu dengan bahagia. Namun tiba-tiba mata Mbengel tertuju pada sebuah benda berwarna yang bergerak-gerak.
Mbengel pun kemudian mendekat untuk memastikan benda apa yang dilihatnya. Karena penasaran ia pun menghampiri benda itu.
“Lihat aku menemukan cacing besar yang masih hidup,” kata Mbengel sambil berteriak. Ibu dan saudara-saudaranya berhenti berjalan dan datang mendekati Mbengel.
“ Ibu , aku akan memakan cacing ini,” kata Mbengel pada Ibu.
Sementara kedua saudara Mbengel juga merengek meminta kepada Mbengel agar mendapat bagian.
Sejenak Ibu Ikan Kaperras memperhatikan cacing itu dan segera melarang Mbengel untuk memakannya.
“Jangan dimakan, itu kail dari pemancing di atas sana nanti kamu akan tertangkap!"perintah Ibu Ikan Kaperras.
“Tapi ibu, cacingnya segar dan pasti enak,”jawab Mbengel.
Melihat hal itu dengan segera Ibu Ikan Kaperras dan anak-anaknya menjauhi cacing dan meninggalkan tempat itu.
Namun Mbengel sudah tergoda dengan cacing segar itu dan segera memutar badan dan langsung memakan cacing itu.
Tapi tiba tiba ada sesuatu benda tajam yang menyangkut di mulutnya diiringi dengan sebuah tarikan yang sangat kuat dia langsung berteriak minta tolong.
“Ibu tolong aku!” teriak Mbengel.
Ibu Kaperras langsung membalikkan badan dan melihat Mbengel mulai terangkat ke atas.
Secepat kilat Ibu Kaperras menggigit benang si pemancing dan melilitkannya ke dahan kayu yang ada di dalam air.
Seketika benang itu pun putus dan Ibu Kaperras cepat-cepat melepaskan mata kail dari mulut Mbengel. Mulut Mbengel sedikit berdarah dan Mbngel merasa kesakitan.
“ Maafkan aku ibu! Aku tidak mendengar nasehat ibu. Aku hampir tertangkap oleh si Pemancing itu,” kata Mbengel dengan penuh peyesalan.
“ Ini menjadi pelajaran berharga untuk mu Mbegel, agar mendengar nasehat Ibu,“jawab Ibu Kaperras.
Mbengel pun merasa bersalah dan meyesal telah melawan nasehat ibunya. Dalam hatinya ia pun berjanji akan selalu menuruti perintah Ibunya dan tidak ceroboh.
Penulis: Ahmad Z Ujung, Alamat GOR Sidikalang, Jln. Rumah Sakit Umum, Sidikalang, Dairi, Sumut, HP/WA 081362998331 FB: Ahmad Z Ujung, IG: Ahmad Z Ujung.
Bacaan yang sangat ditekomendasikan untuk anak-anak.
BalasHapusKeren, Turang @Ujung.
Penulis berbakat dari Dairi.
Terimakasih atas rekomendasinya.. untuk mengirimkan cerita berupa tulisan silahkan kunjungi https://www.rumahdongeng.com/p/kirim-dongeng.html
Hapus